Perayaan Hanami merupakan salah
satu perayaan tahunan di negara Jepang yang ada pada musim semi, tepatnya pada
bulan April.
Perayaan
Hanami ini adalah perayaan untuk melihat bunga sakura, yang merupakan Bunga
khas dari negara Matahari Terbit. Budaya merayakan mekarnya bunga ini, tidak
adda di negara Indonesia.
Hanami,
merupakan perayaan yan gdiselenggarakan secara sederhana akan tetapi dengan
kesederhanaanya itu, perayaan hanami justru menjadi kesenangan terbesar bagi
orang-orang Jepang dalam setahun kehidupan mereka.
Budaya seperti
ini yang sudah mulai luntur pada diri sebagian masyarakat Indonesia. Dewasa
ini, masyarakat Indonesia, pada umunya masyarakat ekonomi kelas atas, lebih
suka mencari kesenangan dengan cara menghambur-hamburkan uang, seolah kemewahan
merupakan simbol mutlak dari kebahagiaan. Padahal dari kesederhanaan seperti
yang yang terdapat pada perayaan hanami di Jepang itu juga bisa tercipta
kebahagiaan tersendiri, karena pada saat perayaan hanami, orang-orang Jepang
tidak hanya sekedar menikmati keindahan bunga sakura, akan tetapi orang-orang
Jepang juga mempunyai waktu tersendiri untuk berkumpul bersama keluarga dan
orang-orang tersayang.
Perayaan
Hanami yang dalam sejarah berarti melihat-lihat bunga sakura, dalam
perkembangannya perayaan ini lebih bersifat sebagai ajang rekreasi.
Bisa kita
bayangkan kebahagiaan orang-orang Jepang pada saat mereka merasakan kehangatan
berkumpul bersama keluarga diantara rimbun pepohonan sakura yang sedang mekar.
Sebuah rekreasi keluarga dalam kehangatan budaya tradisional yang tidak goyah
oleh hadirnya gaya hidup modern. Kenyataan ini sungguh berbeda dengan keadaan
masyarakat Indonesia. Budaya Indonesia yang ketimuran justru mulai terkikis
oleh hadirnya budaya-budaya barat yang menyebabkan masyarakat Indonesia,
khususnya masyarakat kota, terkesan menjadi masyarakat yang individual. Mereka
terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga jarang mempunyai waktu
untuk berkumpul bersama keluarga.
Perayaan
Hanami ini tidak bisa dianggap sebagai perayaan yang biasa, karena meskipun
sekedar menyaksikan mekarnya bunga sakura, dengan adanya perayaan hanami
menunjukkan kecintaan masyarakat Jepang terhadap bunga sakura.
Perayaan
semacam ini mungkin tidak bisa kita jumpai di negara-negara lain, yang
menakjubkan adalah masyarakat Jepang tetap melestarikan Budaya hanami, meskipun
di era modern ini banyak pilihan tempat untuk bersantai bersama keluarga,
misalnya dengan pergi ke tempat karaoke.
Masyarakat
Jepang tetap memilih berkumpul dan bersantai bersama keluarga di bawah pohon
sakura sambil menikmati keindahan bunga sakura.
Keteguhan
masyarakat Jepang dalam melestarikan budaya tradisional mereka, patut untuk
diteladani. Tidak hanya hanami, kebiasaan berkirim nengajo (kartu pos)
pada saat tahun baru dan menjelang musim panas juga tetap berlangsung ditengah
masyarakat Jepang. Sekalipun kecanggihan teknologi telah memungkinkan mereka
untuk meninggalkan kartu pos, tapi masyarakat Jepang masih melaksanakan budaya
tradisional tersebut.
Hal-hal
tersebut itulah yang sering terlupakan oleh sebagian masyarakat lain, katika
mereka disibukkan dengan rutinitas pekerjaan, mereka tidak lagi mempunya waktu
khusus untuk berkumpul bersama keluarga.
Begitu
juga ketika kecanggihan teknologi telah merambah masyarakat modern, hanya
sebagian kecil dari mereka yang tetap menggunakan jasa kantor pos untuk
berkirim kartu pos ataupun surat.
Harusnya
kita bisa bercermin pada orang-orang Jepang bagaimana meraka tetap mampu
melestarikan budaya tradisional tersebut. Karena dari hal-hal sepele seperti
itulah akan tercipta kesempurnaan, akan tetapi kesempurnaan bukanlah hal yang
sepele.
Berbicara
tentang hanami tentu tidak akan terlepas dari bunga sakura. Konon kabarnya
bunga sakura hanya mekar selama tujuh sampai sepuluh hari.
Secara
umum bunga sakura bermekaran dimulai dari daerah selatan yang berudara lebih
hangat, yaitu di pulau Okinawa, kemudian merambat ke utara, dan berakhir di
Hokkaido. Pada sebuah web di internet pernah dijelaskan bahwa hikmah besar
mengenai kehidupan ini tersimpan pada keberadaan bunga sakura. Di balik
ukurannya yang mungil, bunga yang memiliki berbagai mcam variasi warna, yang
pada setiap tangkainnya berkembang lima hingga ratusan bunga ini telah memberi
contoh pada kita bahwa hal-hal kecil jika dirangkai dalam sebuah untaian besar
dapat memberi sebuah keindahan, dan hal-hal kecil berarti besar bila dipadukan.
Bisa jadi karena beberapa keistimewaan yang terdapat pada bunga sakura itulah,
mengapa orang-orang Jepang begitu antusias merayakan hanami untuk menyaksikan
mekarnya bunga sakura yang hanya berlangsung selama tujuh sampai sepuluh hari.
Semoga
saja kelak dalam perjalanan hidup kita bisa turut menjadi kuncup kecil yang
bersatu bersama dengan yang lainnya untuk menciptakan indahnya kebersamaan,
seindah kebersamaan orang-orang Jepang ketika merayakan hanami dibawah pohon
sakura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar